Peken Kreatif Selondo yang berada dihutan pinus membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati suasana pasar jadul sembari bercengkerama. (Foto: Orbit-Ind)
Ngawi, Orbit Indonesia
Kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange, mungkin pameo itu tidak seluruhnya benar, barangkali lebih tepatnya bergeser. Memang diera serba digital ini pasar bukan lagi sebagai satu-satunya wahana transaksi, sekarang telah berkembang sistem bertransaksi baru, sesuai selera jaman, yakni serba digitalisasi. Namun demikian, kini ada kreatifitas baru yang menggejala atau menjadi trending, yakni munculnya inovasi pasar yang dipadukan dengan kegiatan wisata, yaitu pasar jadul alias pasar kenangan.
Saat ini trending Pasar Jadul dibeberapa bagian wilayah Ngawi bermunculan. Hanya tempo kurang dari dua tahun semenjak trendingnya Pasar Jadul Tawun, kini telah muncul kegiatan serupa, seperti di Kedunggalar; Sumber Koso, Girikerto; Bumi Perkemahan Gendingan, Sidorejo; dan tempat lainnya. Terbaru, Bumi Perkemahan Selondo juga mengadakan kegiatan serupa, yaitu Peken Kreatif, Ahad Wagenan. Hanya saja yang sedikit berbeda, Ahad Wagenan di Selondo, Desa Ngrayudan ini dipadukan dengan kreasi lain pernah trending beberapa tahun yang lalu, yakni Festival Gravitasi Bumi, permainan tumpukan batu di sungai dengan memanfaatkan beban grafitasi.
Rencananya Peken Kreatif ini akan diselenggarakan secara rutin. Saat ini pada Hari Minggu (19/10/2025), dilauncing dengan berbagai atraksi menarik untuk menarik kunjungan wisatawan. Even pengenalan Peken Kreatif inu dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Disparpora Ngawi, Wiwien Purwaningsih, sebagai perwakilan dari Wakil Bupati Ngawi yang sedianya akan hadir untuk membuka acara.
Dalam.sambutannya, Kadin Dispora yang akrab dipanggil Mbak Wien ini menandaskan, bahwa kegiatan seperti ini sangat positif dan berimbas pada perkembangan pariwisata dengan meningkatnya para pengunjung. Sektor lain seperti perdagangan dan UMKM akan tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya akan memberi dampak positif terhadap kemajuan desa.
Keinginan masyarakat yang berwisata sekaligus piknik belanja sebaiknya ditangkap oleh pelaku wisata sebagai peluang. Hanya saja Wiwien berharap agar pasar jadul ini jangan sampai sama atau serupa biar masyarakat tidak bosan. Masing-masing harus kreatif mengeksplorasi potensinya.
"Penting diperhatikan, banyaknya tempat-tempat wisata yang menampilkan pasar jadul, jangan sampai sama semua, tapi juga harus ada keratifitas dan inovasi yang khas dimasing-masing tempat," himbau wanita energik ini saat menyampaikan sambutannya.
Sedangkan Kepala Desa Ngrayudan, Suwarno, menandaskan tekatnya, bahwa pemerintahan desa mendukung sepenuhnya kegiatan kreatif seperti ini. Agar dimasa mendatang wisata Selondo bisa berkembang lagi dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
"Pasti kita dukung sepenuhnya Peken Kreatif Ahad Wagenan ini, apalagi kegiatannya dipadukan dengan kreatifitas lain permainan menumpuk Batu Grafitasi Bumi yang beberapa saat lamanya telah vakum," jelas Suwarno ditemui awak media usai beri sambutan.
Ia berharap kegiatan ini akan menumbuhkan ekonomi masyarakat, karena dengan dilaksanakan even seperti ini akan menarik minat pengunjung untuk berwisata di Selondo. Sehingga membyka peluang pelaku usaha kecil bisa menjual dagangannya di Peken Kreatif Ahad Wagenan.
Launching Pekenan Kreatif Ahad Wage ini dibuka dengan tarian legendaris Penthul Melikan yang melibatkan seribu penari dari anak-anak sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan tari selamat datang, Tarian Khas Ngawi, Orek-Orek.
Pucuk dicinta ulampun tiba, ribuan pengunjung sejak pagi sekitar jam 6.00 WIB telah datang dengan animo tinggi ingin melihat launching Pekenan Kreatif Ahad Wage Selondo. Tidak melulu warga setempat yang memadati area itu, namun pengunjung yang hadir lebih banyak warga diluar Ngrayudan.
Melihat animo masyarakat yang tinggi tersebut, acara yang dikemas sederhana itu terbilang sukses. Apalagi dagangan yang ditawarkan para penjual relatif murah. Kemasan yang ditawarkan oleh penggagas sangat berkesan, para pedagang memakai pakaian klasik tempoe doloe. Dagangannyapun disajikan apa adanya.
Pekenan Kreatif Selondo ini juga menjadi ebih semarak lagi, karena diarea dalam juga diselenggarakan sejumlah kegiatan mainan anak masa lalu, seperti egrangan, bakiakan, loncat tali, dan mainan anak tempoe doeloe. Membuat para pengunjung tudak hanya sejedar belanja menikmati penganan tempo doeloe, namun juga bersantai ria. Para pengunjung yang suka bermain air dan batuan alam Selondo juga bisa langsung menceburkan diri dialiran sungai yang bersebelahan dengan lokasi pekenan.
Tidak hanya itu, para pengunjung juga dihibur para penari lokal yang menampilkan sejumlah tarian klasik.
Kades Suwarno merasa bangga, karena penyelenggaraan Pekenan Kreatif ini didukung dan diikuti oleh seluruh komponen warga yang ternyata kreatif dan penuh inovatif membuat produk-produk makanan klasik tempoe doeloe. Apalagi sepanjang kegiatan, dipandu oleh dua orang presenter muda produk lokal, yakni pasangan Firman (Karang Taruna Ngrayudan) dan Aprilia dari Pokdarwis Jogorogo. Merka beberapa kali menyebutkan, bahwa kesuksesan penyelenggaraan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan media partner serta dukungan dari pemerintah dan kelembagaan, seperti Pemkab Ngawi, Pemdes Ngrayudan, Karang Taruna Kijang Kencana, Bumdes Muji Waras, Koperasi Mulya Sejahtera, serta sejumlah UMKM setempat.
Seluruh unsur dan komponen kelembagaan ditingkat desa bahu- membahu demi kesuksesan acara tersebut, sebagaimana semboyan warga Ngrayudan dengan jargon Guyup Rukun, yang simboliskan dengan logo berjabatan tangan.
Pewarta: Koh Mien

Posting Komentar
0Komentar