Ujian Praktek Komputer Perades Desa Kauman, Widodaren dilaksanakan di SMPN 2 Widodaren dilaksanakan di ruang laboratorium komputer. (Foro: Orbit-Ind)
Ngawi, Orbit Indonesia
Proses seleksi Perades (Perangkat Desa) Kauman, Kecamatan Widodaren yang dilaksanakan pada Hari Sabtu (1/11/2025) lain daripada yang lain, yaitu dilaksanakan di dua tempat, yakni di SMPN 2 Widodaren dan di Kantor Desa Kauman. Untuk ujian praktek komputer dilaksanakan di SMPN 2 Widodaren, selanjutnya dilaksanakan ujian tulis di kantor desa.
Pelaksanaan ujian yang dilaksanakan di dua tempat yang berbeda ini rupanya tidak dipermasalahkan para peserta, walau mereka harus berpindah dari tempat ujian praktek komputer di SMPN 2 Widodaren kemudian berpindah melakukan ujian tulis Kantor Desa Kauman yang berjarak sekitar 200-an meter, sebagaimana yang dituturkan oleh salah satu peserta dari Desa Gendingan.
"Tidak masalah bagi kami dilaksanakan di dua tempat. Toh, jaraknya tidak terlalu jauh, tetap mudah dijangkau," terang Novita, yang diiyakan oleh peserta lainnya saat usai ujian praktek.
"Bagi kami yang penting ujian kali ini dilaksanakan secara transparan dan jujur," ucap peserta lain menambahkan.
Soal transparansi dan akuntabilitas, ketua BPD Kauman, Harun Al Rasid, BSc. menjamin proses seleksi ujian Kasi Kesejahteraan ini dilaksanakan secara terbuka dengan memperhatikan hak-hak peserta.
"Saya jamin, kan bisa dilihat dan diperhatikan dari proses mulai perekrutan hingga ujian. Semuanya terbuka dan bisa diakses oleh seluruh peserta, bahkan masyarakat," jelas Harun Al Rasid.
Tidak hanya unsur BPD yang percaya betul proses transparansi perekrutan perades kali ini, bahkan beberapa masyarakat sangat mempercayai jalannya ujian ini secara jujur dan transparan ketika dimintai tanggapan oleh awak media ini. Apalagi rata-rata masyarakat sangat mempercayai sang kades yang dikenal terbuka dan apa adanya.
Proses seleksi Perades Desa Kauman diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari berbagai desa lain. Sebenarnya jumlah pendaftarnya 20 orang, namun satu diantaranya tidak hadir.
Sedangkan sistem ujian tulisnya dilakukan dengan manual. Salah satu panitia yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, alasan kenapa ujian tulis dilakukan dengan manual, karena memiliki keunggulan masalah transparansi. Berbeda dengan model CAT (Computer Assisted Test) yang rentan dengan manipulasi.
Pewarta: Koh Mien

Posting Komentar
0Komentar