Ngawi, Orbit
Bertempat di MTs Negeri Paron yang ada di Gentong, (Selasa, 12/12) sebanyak 91 orang bersaing memperebutkan dua formasi Perangkat Desa Kedungputri. Sebelumnya sebanyak 93 pendaftar lolos seleksi administrasi, namun akhirnya dua orang mengundurkan diri karena ikut tes PPG (Program Pendidikan Guru) di Surabaya.
Adapun formasi yang diperebutkan, yaitu Kaur Tata Usaha Umum diikuti oleh 52 orang peserta, dan sebanyak 39 orang lainnya bersaing untuk pengisian Kasi Perencanaan.
Jumiran (53 th), ketua panitia pengisian perangkat Desa Kedungputri mengatakan, bahwa pelaksanaan ujian kali dijamin transparan, sesuai dengan arahan Kepala Desa.
"Bukti bahwa kami menjamin ujian ini dilaksanakan secara jujur, mulai dari pembentukan panitia hingga proses pelaksanaan selalu ada musyawarah dengan semua pihak. Bahkan untuk penunjukkan tim penyusun, sesuai dengan peraturan, ditentukan secara musyawarah oleh Kepala Desa, Ketua BPD dan Panitia," terang Jumiran.
Senada dengan pernyataan di atas, Ketua BPD Desa Kedungputri, Wakidin (58 th) juga menilai bahwa ujian perangkat ini benar-benar dilaksanakan tanpa ada permainan. Sebagai bukti pendaftar membludak hingga 93 orang.
"Kepercayaan masyarakat sangat tinggi, dibujtikan dengan antusiasnya para pendaftar. Kami lembaga BPD mengapresiasi kinerja kepanitiaan kali ini. Semua proses dilalui dengan musyawarah. Dan semua unsur mulai dati tokoh masyarakat dan lembaga dilibatkan dalam kepanitiaan," terang Wakidin.
Ia juga mengatakan, bahwa dengan keterlibatan berbagai pihak dalam kepanitiaan ini menjadi bukti bahwa panitia tidak main-main dalam melaksanakan mandat dari Kepala Desa.
Pelaksanaan ujian ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama dimulai pada pukul 8.00 WIB ujian perangkat Kaur Tata Usaha Umum hingga usai sekitar jam 12.00 WIB, kemudian sekitar jam 13.00 WIB dilanjutkan sesi kedua Kasi Perencanaan.
Ada insiden kecil saat dilakukan ujian, tiba- tiba ada gangguan server, karena ujian dilaksanakan dengan CAT (Computer Asisment Test). Guna menghemat waktu akhirnya setelah ada persetujuan peserta dan tim penyusun, maka ujian praktek didahulukan. Namun semua pihak berpendapat, bahwa hal tersebut tidak mengurangi bobot transparansi pelaksanaan ujian.
Berikut peserta yang akhirnya jadi pemenang. Kaur Tata Usaha Umum yang memiliki nilai tertinggi adalah Esti Dewi Masitoh, dengan nilai 66,34. Selanjutnya ranking dua ditempati Davied Setiawan nilai 63,38. Sedangkan Kaur Perencanaan ranking pertama adalah Agus Budi Warianto capaian nilainya 79,8. Sedang ranking dua Afrila Tutut D. L nilai 69,1. Keduanya merupakan putra putri Kedungputri.
Pewarta: Katimin A. Rohim
Posting Komentar
0Komentar