Klomtan "Kawan Tani", Seloumpak lakukan upaya gropyokan untuk antisipasi serangan hama tikus dimasa tanam ketiga. (Foto: Orbit-Ind)
Ngawi, Orbit-Ind
Pemerintahan Desa Tambakromo, Kecamatan Padas, Hari Senin (19/8) bersama masyarakat di Dusun Seloumpak melakukan gropyokan tikus. Sasarannya adalah melakukan emposan atau pengasapan dengan belerang pada sarang tikus dan pemberian racun pembasmi tikus. Kemudian tikus-tikus yang keluar sarang ditangkap bersama-sama. Dengan demikian serangan hama tikus pada masa tanam ketiga (telon) bisa diminimalisir.
Menurut Agus Pujiono, Kasun Seloumpak, bahwa masyarakat didusunnya rutin melakukan acara gropyokan. Karena ini satu-satunya cara untuk membasmi tikus, karena binatang pengerat ini sangat cerdas, bahkan jeratan listrikpun bisa dilaluinya.
"Gropyokan seperti ini memang dirasa sangat berat, namun dengan cara ini jumlah hama tikus berkurang," jelas Agus disela-sela acara gropyokan dan pengasapan tikus diwilayahnya.
Masih menurut Agus didampingi oleh ketua kelompok tani Sutrisno, bahwa secara bergiliran anggota kelompok tani melakukan acara gropyokan. Acara ini dilakukan pada saat musim tanam ketiga. Menurut pemaparan Ketua Kelompok Tani 'Kawan Tani', yaitu Sutrisno, idealnya acara gropyokan paling membuahkan hasil saat usai panen. Pada saat itu tikus berkumpul sembunyi ditempat lobang-lobang jalan. Tetapi kalau setelah tanam menjadi kurang efektif, kawanan tikus tersebut telah berada di pematang. Jadi kalau dilakukan pengemposan akan merusak tanaman.
"Paling efektif memakai obat berupa tablet tikus yang bisa membunuh tikus hingga anak-anaknya. Cuma kelemahannya harganya mahal. Setiap botol berisi beberapa butir hampir sekitar Rp 40 ribu.
Sebenarnya tablet tikus dimaksud adalah Alumunium Phospite, berupa racun yang bisa mengeluarkan senyawa aktif mematikan pada hewan pengerat. Maka saat ditaruh disarang-sarang tikus, hewan pengerat tersebut langsung mati.
Untuk itu, maka Pemerintahan Desa Tambakromo ikut mensupport setiap kegiatan tersebut dengan memberikan bantuan belerang serta obat tikus kepada kelompok tani yang melakukan kegiatan tersebut. Setiap anggota mendapatkan satu botol berisi sekitar 40 tablet yang bisa diaplikasikan dipematang sawahnya masing-masing.
"Biasanya Bu Lurah juga ikut mendampingi acara setiap kali acara grobyokan. Saat ini acara berbarengan dengan karnaval di kecamatan," ujar Kasun Seloumpak.
Kasun Seloumpak menyatakan, bahwa setiap kegiatan pengemposan seperti itu, pemerintahan desa akan memberikan bantuan senilai kurang lebih Rp 1,5 juta.
Anggaran tersebut dipakai untuk pembelian obat-obatan dan operasional setiap kali kegiatan.
Perlu diketahui, atas upaya tersebut hama tikus diwilayah Desa Tambakromo mulai berkurang. Dampaknya petani yang melakukan jeratan listrik mulai berkurang drastis. Bahkan menurut Kasun Seloumpak, warganya yang memasang jeratan listrik hampir nihil, kecuali memang sudah geregetan baru memasang jeratan listrik. Itupun berkordinasi dengan kelompok tani setempat.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar