Magetan, Orbit-Ind
Lontong kikil merupakan salah satu makanan rakyat yang kini mulai digemari semua kalangan, mulai dari rakyat kecil hingga para pejabat dan profesional. Makanan yang diolah khusus dari kulit kaki dan kepala sapi ini memang memiliki cita rasa unik. Rasanya yang empuk, gurih dan beraroma khas ini menjadikan kikil makanan khas alami yang tidak bisa dibuat dengan pengolahan yang sembarangan. Mulai dari pemilihan bahan kaki dan kepala dipilih yang masih fresh dan sapi sehat. Pemilihan bahan yang sangat selektif ini yang menjadikan Kikil Lontong Kepala sapi Dakutah memiliki citarasa istimewa. Demikian salah satu kiat dan rahasia dari Mbok Jainem sehingga usaha kulinernya ini bertahan dan langgeng hingga diturunkan kepada sang anak Eny Setyowati.
Pemilik warung Kikil Dakutah yang telah berdiri sejak tahun 1990-an ini memang tidak main-main untuk memilih bahan. Mbok Jainem mengaku telah memilih pemasok khusus yang jadi langganannya untuk menjaga citarasa Kikil Dakutah.
Lontong Kikil Dakutah memang memiliki citarasa lain dari lontong kikil lainnya. Olahan kikilnya sangat lembut pas dilidah. Tidak keras namun terasa lumer khas kikil sapi. Lontongnyapun juga empuk namun tidak lembek. Apabila dicampur dengan kikil tidak hancur. Ciri khas dan bahan yang selektif ini yang menjadikan olahan lontong kikil Dakutah terasa istimewa.
Pelanggan yang datangpun dari berbagai kalangan serta dari berbagai daerah, mulai Magetan sendiri, Madiun, Ponorogo, Wonigiri, hingga Ngawi.
Bahkan sekarang setelah viral di media sosial pelangganyapun merambah kekota-kota lain.
Menurut Mbok Jainem, rahasia dari Kikil Lontong Dakutah adalah soal keaslian bahan, yaitu benar-benar kikil sapi, bagian kaki dan kepalanya, tanpa ada campuran bagian kulit yang lain.
Sajian dan bumbunyapun sederhana, namun rahasianya terletak pada cara pengolahannya, sehingga Lontong Kikil Dakutah tersaji dan bercita rasa istimewa.
Warung yang berada dilingkungan rumah warga, di Dusun Dakutah, Kelurahan Sumber Dukun, Kabupaten Magetan ini setiap hari menghabiskan 15 kg daging kikil sapi.
Apabila ingin menikmati lontong kikik Dakutah ini penggemar harus datang sebelum jam satu siang atau boleh reservasi dulu agar kebagian. Karena kalau sudah siang lebih dari jam satu sudah keburu habis.
"Kami memang membatasi hanya mengolah sekitar 15 kg kikil, itu biasanya sudah habis sekitar jam dua siang. Jadi mohon maaf apabila pelanggan datang setelah jam itu sudah kehabisan," ujar Mbok Jainem yang kini telah berusia sekitar 70-an.
Bagi pengunjung dari luar daerah bisa langsung menuju warung, karena lokasinya tidak jauh dari pusat perkantoran Kabupaten Magetan. Walau berada dipelosok, namun jaraknya hanya sekitar 1,5 km dari kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan atau dilingkungan LIK (Lingkungan Industri Kulit Magetan).
Pewarta: Suyono
Editor: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar