Ngawi, Orbit Indonesia
Antisipasi distribusi pupuk subsidi yang tidak sesuai HET, Camat Bringin lakukan rapat kordinasi bersama kepala desa dan kelompok tani yang ada diwilayah Kecamatan Bringin, Kamis (5/2), di Pendopo Kantor Kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Bringin, Supriyadi, M. Si menandaskan, distribusi pupuk harus sesuai dengan harga standard, tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Apalagi memberatkan petani.
Ditemui secara terpisah usai rapat koordinasi, camat yang humble ini, rakor bersama klomtan diwilayahnya tersebut membahas masalah diatribusi pupuk, agar mereka terhindar dari untuk pelanggaran dan jeratan hukum akibat ketidaktahuan dan keteledoran pengurus kelompok tani.
Menurutnya, ketiadaan biaya operasional angkut, merupakan akar masalah persoalan distribusi pupuk yang selama ini membebani kelompok tani. Untuk itu, ia menyarankan kepada kelompok untuk membicarakannya bersama anggota.
"Jangan sampai jual pupuk melebihi harga HET yang telah ditetapkan. Soal ongkos angkut dan lain-lain dibicarakan secara terpisah," jelas Supriyadi.
Sementara menanggapi himbauan camat, salah satu kepala desa yang ada diwilayah Bringin, Ariadi (Kades Dero), mengatakan himbauan camat tersebut sangat tepat dan memberi solusi atas permasalahan kelompok tani soal distribusi pupuk.
"Sebaiknya pengurus kelompok tani menaati harapan Pak Camat. Jangan sampai kerja kita berhadapan dengan hukum. Perintah tersebut harus direspon positif dengan menjual pupuk sesuai HET," ujar Ariadi.
Persoalan distribusi pupuk subsidi selama ini menjadi persoalan yang selalu bahan sorotan berbagai pihak, karena disinyalir melebihi HET. Padahal sebenarnya persoalannya tiadanya biaya angkut dan biaya pengemasan dari pemerintah. Pada akhirnya kelompok harus mengeluarkan biaya sendiri. Pada akhirnya kegiatan tersebut menjadi manipulatif, karena digabungkan dengan tambahan lain, sehingga seolah-olah harga pupuk subsidi tersebut membengkak melebihi HET. Padahal yang terjadi adalah tambahan biaya untuk angkut dan pengemasan, jelas salah satu ketua klomtan yang ikut rakor.
Pewarta: Katimin A. Rohim
Posting Komentar
0Komentar