Kantor Desa Sekarputih berdiri megah dengan pelayanan prima mencitrakan masyarakat desa yang maju dan mandiri. (Foto: Orbit-Ind)
Ngawi, Orbit-Ind
Salah satu keunggulan Desa Sekar Putih, Kecamatan Widodaren, diantara desa-desa yang lain adalah tata letak pusat pemerintahan desa yang terpusat. Letak kantor desa, lapangan desa, pasar desa yang berada dalam satu kompleks sebagaimana halnya tata letak pemerintahan sebuah kabupaten.
Terletak dijalur jalan poros desa, Kantor Desa Sekarputih yang berada disebelah barat desa terasa seperti sebuah pusat pemerintahan setingkat kabupaten. Apalagi di depannya juga berdiri bangunan joglo yang megah menambah aksen kuat seperti halnya konsep kantor ala Jawa.
Sedangkan disebelah timur, tepatnya di depan komplek kantor terhampar sebuah tanah lapang yang telah ditata sebagai lapangan multifungsi, yaitu sebagai sarana olahraga, tempat event, sekaligus sebagai tempat rekreasi atau taman desa.
Tidak ada tambahan bangunan, kecuali beberapa pot bunga menghiasi beberapa ruas lapangan tersebut.
Entah siapa yang memiliki ide tata letak pusat pemerintahan desa ini, namun kepala desa yang baru, Sukiman telah memberi aksen indah dan penambahan beberapa bangunan yang direncanakan sebagai pusat kegiatan warga desa.
Kemudian disamping kiri kantor desa telah direncanakan pendirian bangunan sebuah gedung serbaguna. Sedangkan disebelahnya telah berdiri sebuah pasar desa, walau belum sepenuhnya jadi dan operasional. Namun demikian konsep tata letak ini sangat cerdas dan fungsional. Asumsinya, dengan adanya akomodasi yang memadai akan mendatangkan kerumunan yang akan membuka peluang berbagai kreatifitas mulai sektor ekonomi hingga kegiatan warga yang lain.
"Sengaja kami mendesain lingkungan kantor desa dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat berdaya dengan mengembangkan sektor-sektor yang lain utamanya perekonomian," jelas Sukiman, Kades Sekarputih.
Tata letak kantor pemerintahan desa, pasar, dan lapangan (alun-alun) mengingatkan falsafah kosmologis Jawa tentang pemerintahan. Satu-satunya desa di Ngawi yang menerapkan itu. (Foto: Orbit Indonesia)
Ia juga berharap, dengan berbagai fasilitas umum tersebut mampu membangkitkan semangat warga untuk membangun desa serta bangga dengan desanya.
Kepala desa yang memiliki latar belakang profesi seorang TNI ini juga menginginkan warganya mengembangkan diri disektor perdagangan, selain memang desa ini dikenal sebagai lumbung padi dan sebagian warga desa adalah petani.
"Desa hanya sebagai fasilitator dan mendorong warga untuk mengembangkan diri. Dengan adanya pasar desa, lapangan multifungsi, akan membuka peluang lapangan kerja yang lain.
"Lebih dari itu, walau desa kami terletak jauh dari kota, justru ingin Desa Sekarputih dikenal luas dan menjadi destinasi atau kunjungan masyarakat luar daerah baik untuk kegiatan pertanian, bisnis, bahkan wisata," terang Sukiman.
Desa yang berada diantara beberapa desa diwilayah Kecamatan Widodaren ini juga memiliki destinasi wisata sejarah, yaitu Keraton Ngiyom. Sebuah tempat yang dipercaya masyarakat sebagai punden desa ini berpeluang dikembangkan menjadi sebuah wisata spiritual dan sejarah. Pemerintahan Desa Sekarputih juga mulai akan membangun tempat ini sebagai pengembangan wisata minat khusus. Untuk itu, kepala desa yang dikenal ramah dan aktif ini berusaha menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama mengembangkan tempat ini. Salah satu yang telah merespon dengan baik adalah anggota DPRD Jawa Timur dari PDIP, Agus Black Hoe.
Dalam salah satu kesempatan jaring aspirasinya, anggota DPRD asli Ngawi ini berjanji ingin mengembangkan destinaai Keraton Ngiyom. Dalam tahun anggaran ini ia berjanji akan mendorong bantuan keuangan propinsi untuk pengembangan wilayah ini sebagaimana yang diusulkan warga melaluinpemerintahan desa Sekarputih.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar