Bertani hidroponik menjadi pilihan pertanian tematik Pemdes Sidorejo, guna menopang Ketajanan Pangan. (Presentasi Pemdes Sidorejo)
Ngawi, Orbit Indonesia
Ketahanan pangan merupakan bagian penting dalam pembangunan bangsa, sukses dalam membangun ketahanan pangan menjadi bagian penting menuju kemakmuran ekonomi secara keseluruhan. Kesadaran itu yang kemudian melandasi Pemdes Sidorejo, Kecamatan Kendal untuk menyeriusi membangun masyarakat melalui pertanian. Tidak hanya pertanian konvensional, namun masyarakat dirangsang dengan berbagai inovasi dan modernisasi tentang pertanian. Diantaranya adalah dengan menyiapkan rumah bibit buah-buahan dalam sebuah green house di belakang kantor desa.
Kepala Desa.Sidorejo, Danang Pamungkas, menyadari potensi didesanya yang berada diwilayah lereng Gunung Lawu, yang cocok untuk ditanami berbagai jenis buah-buahan dan sayuran.
"Daerah kami memiliki potensi besar dibidang pertanian, hanya saja masyarakat umumnya hanya berkutat dengan tanaman pangan dasar, yakni padi atau jagung. Kami ingin masyarakat mendersifikasi sektor pertaniaanya dengan buah-buahan dan sayuran. Bahkan bila perlu dimodernisir dengan pola green house atau tanam sistem polybag atau hydroponik," terang kades muda yang energik ini.
Ide-ide pertanian modern sejak awal mulai dikembangkan oleh Danang. Terbukti ia secara mandiri menanam berbagai jenis anggur dalam planterbag di halaman rumahnya. Ia juga mengembangkan tanaman anggur dan buah-buahan lainnya disebuah green house dibelakang kantor desa, selanjutnya dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
"Seandainya dirawat dengan baik, pastilah sekarang Desa Siderejo menjadi pusat anggur di Ngawi. Namun kendalanya adalah mindset dan budaya masyarakat yang harus dirubah," tentang cita-citanya yang masih perproses tersebut.
Tidak hanya sebatas itu, pengembangan pertanian yang diinginkan adalah pertanian yang modern yang melibatkan teknologi, seperti elektrifikasi dan digitalisasi, sehingga akan tumbuh petani-petani milineal.
Jadi sebenarnya persoalan ketahanan pangan terkait dengan pengembangan pertanian, masih menurut kepala desa yang idealis ini, bukan hanya persoalan teknologi, tetapi juga persoalan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Teknologi hanya faktor penguat dalam pengembangan pertanian, namun yang lebih penting adalah tumbuhnya generasi petani milineal yang memang memiliki kecakapan dalam teknologi utamanya digitalisasi.
Kalau cita-cita ini maujud barangkali Desa Sidorejo akan menjadi sebuah desa mandiri pangan dengan pionir petani milenial atau G-Z.
Bangkitnya Pertanian Guna Mendukung Ketahanan Pangan Tematik Melalui Hydroponik
Pertanian sistem hidroponik diharapkan mampu mengangkat yang lain, seperti pariwisata serta meningkatkan kemakmuran warga. (Presentasi Pemdes Sidorejo).
Salah satu program guna mendukung ketahanan pangan di Desa Sidorejo adalah ketahanan pangan tematik melalui pertanian hidroponik yang berkelanjutan, yakni dengan mendorong masyarakat mengembangkan pertanian hidroponik melalui KWT (Kelompok Wanita Tani) dengan target luasan lahan secara keseluruhan hingga 2 hektar, memanfaatkan tanah kosong milik anggota atau memanfaatkan pinggiran jalan.
Pemdes Sidorejo memfasilitasi mulai dari hulu sampai hilir, yakni menyiapkan lahan, pelatihan, pemberian fasilitas bibit hingga akomodasi teknik hidroponik serta manajemen pertanian hidroponik. Sekaligus pemasaran produk.
Sasaran awal adalah anggota BUMDes dan dibentuk 10 KWT dengan anggota 10 orang tiap KWT. Dengan terbentuknya anggota kelompok petani hidroponik tersebut diharapkan menstimulasi masyarakat mengembangkan tekni bercocok tanam ini dipekarangan masing-masing.
Pendampingan pada kelompok tidak hanya terbatas pada manajemen pertaniannya, tetapi juga dengan pemasarannya.
Dengan membangun teknik pertanian hidroponik ini nantinya akan memberikan dampak luas (multiplier effect), yakni dengan meningkatnya nilai (value) pertanian, mendorong adanya agrowisata, dan tentunya akan tercapai ketahanan pangan secara komprehesif.
Konsep pertanian ini memerlukan teknik tinggi untuk itu diperlukan SDM yang memadai dan pendampingan secara terus-menerus, baik oleh ahlinya dan Pemdes agar konsep pertanian hidroponik membumi di bumi Sidorejo, pungkas Kades Danang mengakhiri pernyataannya.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar