Pembangunan TPT yang dilaksanakan TPK Desa Kedunggudel di Dusun Nglebak, merupakan salah satu upaya agar jalan desa berumur panjang. (Foto: Istimewa)
Ngawi, Orbit-Ind
Pembangunan Talud Penahan Tanah (TPT) menjadi salah satu prioritas pembangunan penopang sarana dan prasarana jalan desa. Pembangunan TPT menjadi perhatian Pemdes Kedunggudel, karena talud menjadi komponen dasar guna menopang keawetan jalan.
Saat ini kegiatan pembangunan TPT dilaksanakan dilingkungan jalan Dusun Nglebak, RT 06, RW 01, yang dulaksanakan oleh TPK Desa Kedunggudel, dengan anggaran Rp 52.800.000,00, dari pos Dana Desa (DD) tahun 2025. Dengan anggaran sebesar itu pembangunan TPT tersebut mencapai volume 128 meter.
Kepala Desa Kedunggudel, Masudi menyatakan, bahwa pembangunan TPT memang harus dilaksanakan setelah dilakukan pengerasan jalan, baik rabatisasi, pavingisasi, atau pengerasan lain, karena menjadi struktur dasar sebuah jalan. Apalagi kalau ada deviasi ketinggian jalan dengan tanah disekitarnya, maka wajib untuk segera ditalud agar jalan awet.
"Normalnya taludisasi dibangun sebelum jalan dilakukan pengerasan, dengan demikian struktur tanah jalan sudah stabil dan keras. Dengan adanya talud akan memperpanjang umur jalan," terang Masudi, kepala desa yang dikenal supel dan flamboyan kepada Orbit Indonesia.
Kondisi tanah Desa Kedunggudel termasuk tanah lempung hitam yang memiliki struktur labil, pergerakan tanah sangat signifikan. Apabila pembangunan dilakukan dengan serampangan tanpa memperhitungkan kondisi tersebut akan beresiko cepat rusak dan tidak bisa berfungsi secara maksimal. Sudah barang tentu hal tersebut mempengaruhi penganggaran dalam sebuah proyek pembangunan, apalagi terkait dengan pembangunan jalan.
Dari gambaran tersebut, maka Pemdes Kedunggudel konsisten akan melakukan taludisasi utamanya untuk penguatan struktur jalan yang memiliki ketinggian tertentu.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar