Camat Sofwan Ahmadi dan Kades Suwarno didampingi Ketua Bumdes Kendal Tersenyum saat launcing panen perdana lele konsumsi. (Foto: Orbbit-Ind)
Ngawi, Orbit Indonesia
Gercep alias sat-set punggawa Bumdes Kendal Tersenyum patut diacungi jempol, begitu launching usaha lele langsung panen. Luar biasanya lagi hasil panen lele konsumsi lebih dari dua ton langsung diangkut pembeli melenggang ke ibukota Jakarta.
Panen perdana yang dilaunching oleh Camat Kendal, Sofwan Ahmadi dan didampingi oleh Kepala Desa Kendal Suwarno, Hari Senin (25/11/2025) begitu istimewa dan membanggakan, karena merupakan unit usaha Ketapang (Ketahanan Pangan) yang sebenarnya memiliki resiko tinggi akan kegagalan. Membanggakan, karena Bumdes Kendal Tersenyum peduli mengambil kesempatan sesuai dengan potensi yang ada.
"Tidak muluk-muluk, kami berusaha menghidupkan potensi yang melimpah di Kendal, yaitu air," terang Sayyid Nur Syamsu, Ketua Bumdes Kendal Tersenyum.
Ia mengaku tidak memiliki pengetahuan tentang budidaya ikan air tawar, namun para anggota sebagian besar adalah pemain kawakan dibidang budidaya lele tersebut. Maka dirinya tidak ragu-ragu untuk mengembangkan usaha ini. Karena memiliki prospek multiple effect pada pemberdayaan, seperti inovasi usaha lele olahan yang saat ini juga siap produksi dengan kapasitas lebih dari satu kwintal lele.
Kapasitas produksi lele konsumsi Bumdes Kendal Tersenyum awal produk telah mencapai sekitar 13 ton. Nampak Camat Kendal didampingi Kades Suwarno saat panen perdana di kolam 1, di Dusun Pucanganom (Foto: Orbit-ind)
Benar saja, panen perdana ini bisa dikatakan sangat sukses, yakni 2 ton lele mampu diraup dari tebar benih sekitar 2.500 benih.
"Ya, keberhasilan panen kali ini bisa dikatakan melampaui 90 prosen, apabila dilihat dari benih yang ditabur," terang Jumari, bagian teknis budidaya lele di Bumdes Kendal Tersenyum yang juga memiliki usaha pemijahan lele.
Masih menurut Jumari, total panen kali ini kemungkinan bisa mencapai 13 ton dari kapasitas sementara dari tiga tempat budidaya yang ada di Dusun Pucanganom.
Solusi Pemasaran Camat dan Kades Kendal Lobi SPPG
Usai launching panen lele dilanjutkan dengan acara syukuran sederhana dan dilanjutkan dengan dialog. Walaupun dengan jumlah orang yang terbatas akhirnya dalam dialog tersebut menemukan terobosan baru pemasaran, yakni menyasar pada program MBG (Makan Bergizi Gratis). Keluhan tentang soal pemasaran dari salah satu anggota atas tindak lanjut dengan dinas yang dianggap fatamorgana alias angan-angan, maka oleh Camat Sofwan Ahmadi dan Kades Kendal dicairkan dengan berkomunikasi secara langsung dengan salah satu SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Kendal. Hasil komunikasi dengan pimpinan SPPG di Kendal, ada kesepakatan awal Bumdes Kendal Tersenyum diberi peluang untuk supply lele sesuai kebutuhan.
Para hadirin yang sebagian adalah praktisi alias pembudi daya langsung semringah menyambut upaya dari pimpinan mereka tersebut.
"Pemimpin seperti ini yang kami butuhkan, sigap dan gercep merespon keluhan masyarakat," celethuk salah seorang yang hadir.
Kades Suwarno juga menyatakan, bahwa usaha Ketapang budidaya lele akan terus diupayakan pengembangannya. Secara teknis para pembudidaya ikan, khususnya lele di Kendal sudah berpengalaman bertahun-tahun dan relatif sukses. Sekarang tinggal kita mencari terobosan pasar baru yang lebih luas dan pengembangan olahan.
"Kita memiliki sumber daya manusia yang mumpuni. Jadi saya yakin pengembangan usaha lele ini akan terus berkembang. Ini momen yang harus kita manfaatkan," ujar Kepala Desa yang juga seorang pengusaha sukses ini menutup pembicaraan dengan media.
Pewarta: Koh Mien

Posting Komentar
0Komentar