Ngawi, Orbit
Bertempat di Desa Bendo, Kecamatan Padas (17/1), Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menyerahkan sertifikat tanah kepada pelaku UMKM Ngawi secara simbolis. Ada 13 desa yang mendapatkan program sertifikat gratis atau PSHT (Program Sertifikat Hak Atas Tanah) dengan berjumlah 2.100 sertifikat dari 700 pelaku UMKM di Ngawi pada tahun 2023. Hadir dalam kesempatan tersebut para pejabat Pemkab Ngawi, dan Kepala BPN (Badan Pertanahan) Ngawi.
Program ini merupakan kerjasama lintas sektoral, yakni dari Kementerian Koperasi & Usaha Kecil Menengah dan Kementerian ATR (Agraria dan Tata Ruang) yang bertujuan mensupport akses permodalan bagi UMKM agar pelaku usaha bisa lebih berkembang.
Bupati Ony Anwar saat menyerahkan sertifikat tersebut mengatakan, bahwa program SHAT sesuai dengan visi presiden, bahwa 60 juta sasaran kepemilikan tanah masyarakat harus bisa diselesaikan sampai tahun 2025 nanti.
"Reforma Agraria yang dicanangkan presiden harus selesai pada tahun 2025. Maka demi kesuksesan program itu harus didukung sepenuhnya oleh semua kelembagaan mulai kementerian hingga jajaran di bawahnya, seperti kepala daerah hingga desa, termasuk kepanitian penyelenggaraan sertifikat tanah," terang Bupati Ony sebelum penyerahan secara simbolis sertifikat tanah kepada pelaku UMKM seluruh Ngawi.
Di samping itu, apabila masyarakat telah memiliki sertifikat hak milik atas tanahnya, maka tidak akan lagi konflik horisontal ataupun vertikal.
"Kejelasan kepemilikan tanah yang dibuktikan dengan adanya sertifikat tanah, akan menghindarkan konflik antar individu, masyarakat dengan pemerintah, serta dengan pihak-pihak lain seperti para spekulan selama ini terjadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ngawi, Harsoyo dalam sambutannya menyatakan, bahwa jumlah sertifikat yang diterimakan pada pelaku UMKM Ngawi telah melampaui target pada tahun 2023.
"PSHAT merupakan program hibah dari anggaran APBD Ngawi yang berjumlah Rp 4,3 Milyar. Program ini bertujuan agar UMKM Ngawi bisa berkembang dengan mengakses dana perbankan. Harapannya UMKM bisa semakin maju dan tumbuh berkembang," terang Harsoyo.
Lebih lanjut Harsoyo juga menyatakan, bahwa program SHAT di Kabupaten Ngawi dapat mencapai percepatan tertinggi di Jawa Timur, yakni sekitar 8.000 sertifikat telah dipegang oleh pelaku UMKM.
Diharapkan program ini akan tetap berlanjut hingga tahun 2025 sesuai target nasional paralel sebagaimana yang diharapkan Presiden Joko Widodo.
Bendo Sebagai Tempat Penyerahan Sertifikat UMKM
Ada yang menarik dari helatan kegiatan penyerahan secara simbolis bagi pelaku UMKM, yaitu Desa Bendo, Kecamatan Padas didaulat menjadi tempat penyerahan sertifikat oleh Bupati Ngawi.
Walau berada dipelosok wilayah Kecamatan Padas, ternyata desa ini memiliki potensi yang sangat kaya. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan ruas jalan yang terselenggara dengan baik, rata-rata telah dipaving. Berbeda dengan keadaan sebelumnya, saat ini Kantor Desa Bendo yang baru saja dibangun berdiri sangat megah. Bahkan tepat di depan dan berada di tengah-tengah kantor desa juga berdiri sebuah bangunan bernuansa joglo dengan bahan kayu jati. Sampai-sampai Harsoyo yang kebetulan pernah menjabat sebagai Camat Padas, sebelum menjadi Kadin Koperasi dan UMKM, beberapa kali memuji keberadaan kantor desa yang berdiri megah itu.
Desain bangunan kantor desa ini nampak elegan. Berdiri disebuah lahan yang sangat luas, sekilas bukan sebuah kantor desa, karena kemegahannya.
Para pelaku usaha di Desa Bendo mendapatkan jatah 560 bidang sertifikat. Rencananya sekitar 200 sertifikat tambahan telah diusulkan kepada bupati yang telah disetujui dan dianggarkan pada tahun berikutnya.
"Alhamdulillah warga kami pelaku UMKM telah mendapatkan sertifikat tanah gratis dari Pemkab Ngawi. Kedepan kami tetap berharap akan mendapatkan lagi program ini bagi warga kami para pelaku usaha. Barangkali sekitar 200 bidang lagi apabila didapatkan, maka semua pemilik tanah para pelaku usaha di Bendo telah mendapatkan sertifikat atas tanahnya," terang Kades Bendo, Agoes Saputro, S. Sos.
Melihat jumlah angka tersebut dunia usaha di Desa Bendo sangat baik dan besar potensinya. Dengan demikian Desa Bendo berkesempatan berkembang menjadi desa maju dan mandiri.
Pewarta: Koh Min
Posting Komentar
0Komentar