Ony Anwar Harsono (Ketua HKTI sekaligus sebagai mantan Bupati Ngawi) hadir menyapa salah satu kontestan. (Foto: istimewa)
Ngawi, Orbit-Ind
Luar biasa, Kontes Kambing PE (Peranakan Etawa) memperebutkan piala Bupati Ngawi sukses dilaksanakan di Dusun Sedonomulyo, Desa Pandansari, Kecamatan Sine, pada Hari Minggu, 29/9. Peserta dari berbagai daerah se-Jawa, mulai Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat membawa jagoannya masing-masing untuk adu penampilan menjadi penampil terbaik dalam kontes tersebut.
Supriyadi, ketua panitia Kontes Kambing PE sekaligus Kepala Desa Pandansari menjelaskan, bahwa tempat kontes dilaksanakan didesanya karena Desa Pandansari merupakan sentra peternak kambing di Sine. Hampir seluruh warga memiliki piaraan kambing untuk menopang ekonominya. Dirinyapun juga peternak kambing, yakni kambing perah jenis Sapera (peranakan Sanen dengan Etawa).
"Kami ingin Pandansari dikenal secara luas sebagai daerah peternak kambing unggul," ujar Yadi panggilan akrab kades yang sudah menjabat tiga kali ini.
Kades Pandansari, Supriyadi, sukses menjadi ketua panitia pelaksanaan Kontes Kambing PE se-Jawa. (Foto istimewa)
Masih menurutnya, dengan adanya kontes ini masyarakat Pandansari khususnya dan Sine umumnya termotivasi untuk beternak kambing, karena daetah Sine memiliki potensi besar karena kekayaan flora sebagai bahan pakan kambing.
Tidak berhenti disitu, kontes kambing tingkat regional se-Jawa ini juga berdampak terhadap perekonomian warga, karena warga bisa memanfaatkan untuk berjualan berbagai makanan dan minuman.
Ia juga berharap agar kegiatan seperti ini akan dilaksanakan secara rutin, sehingga berdampak terhadap perekonomian warga.
"Memang saat ini hanya bersifat temporer atau dadakan, tetapi melihat animo masyarakat dari berbagai daerah, nantinya bisa dilaksanakan secara rutin, agar berdampak terhadap perekonomian warga," harap Supriyadi.
Kontes Kambing PE ini menampilkan beberapa kategori mulai dari kambing berusia anakan hingga indukan, yang sebagian besar diisi oleh kontestan dari Kambing PE trah Kaligesing.
Tidak main-main para jurinyapun didatangkan langsung dari pengurus pusat komunitas kambing PE tingkat nasional. Jadi kapasitas kontes di Desa Pandansari ini berskala nasional.
Mengenal Kambing PE Trah Kaligesing
Trah Kaligesing adalah jenis peranakan dari Pejantan Etawa (India) dikawinkan dengan indukan kambing Jawa lokal Kaligesing (Purworejo). Hasil dari persilangan ini melahirkan peranakan yang super besar melebihi pejantan dan indukannya. Konon pejantan Etawa ini dibawa langsung oleh Kolonial Belanda langsung dari India sejak pra kemerdekaan, sekitar tahun 1926-an.
Salah satu ikon Kambing PE Kaligesing yang menarik perhatian adalah kambing milik warga Sumbersari yang merupakan kambing PE Jumbo yang pernah menjadi juara Nasional Piala Presiden dan Piala Raja.
Akun, pemilik kambing dari Ong Cai Farm Sumbersari, Sine, paddocknya menjadi sasaran swafoto para pengunjung kontes. (Foto: istimewa)
Menurut pembicaraan warga, kambing asal Ong Cai Farm, Sumbersari tersebut pernah ditawar hingga Rp 500 juta, bahkan terakhir sudah tembus Rp 800 juta.
Kambing milik Akun, warga Malaysia yang menikah dengan warga Sumbersari tersebut memiliki tampilan istimewa. Perawakannya bongsor sebesar anak sapi dengan tinggi menjulang. Tampilannyapun juga sangat anggun, sebagian bulunya menjuntai panjang, dan wajahnyapun tidak tampak seekor kambing biasanya, karena saking besar dengan tertutup bulu lebat. Tampilan keseluruhannya begitu gagah dan mempesona.
Paddock kambing milik Akun ini bahkan sebagai primadona untuk ajang swafoto para pengunjung.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar