Ngawi, Orbit-Ind
Penetapan RKP Tahun 2025 dan Usulan RKP Tahun 2026, Pemerintahan Desa Jagir, Kecamatan Sine melakukan musyawarah yang diselenggarakan, Rabu, (25/9), terlaksana begitu dinamis.
Berlangsung di Gedung Balai Desa Jagir, nampak hadir pejabat Camat Sine dan sejumlah perwakilan dari masing-masing dusun serta komponen dan tokoh desa berlangsung sangat dinamis dan hidup. Masing-masing perwakilan berusaha keras untuk mempertahankan usulan-usulannya dan beberapa diantaranya usul pada beberapa titik pembangunan untuk digeser, mengingat ada sejumlah tempat perlu untuk diprioritaskan.
Camat Sine, Agus Dwi yang hadir mengampu kegiatan tersebut berharap agar masing-masing perwakilan untuk memperhatikan skala prioritas pembangunan, mengingat keterbatasan anggaran.
"Masyarakat diharapkan untuk memperhatikan skala prioritas dari kebijakan sesuai dengan visi misi bupati saat ini, yakni bidang pendidikan, kesehatan dan pertanian dalam penyusunan RPJMDes," ujar Camat Sine dalam sambutannya.
Sementara itu, Sekdes Jagir, Heri Nofianto, yang memaparkan beberapa usulan dari perwakilan masyarakat menyatakan, bahwa penganggaran dalam penyusunan RKP masih menunjuk pada pagu anggaran tahun sebelumnya. Namun begitu, seperti Bantuan Keuangan (BK) dari Kabupaten saat ini difokuskan menuntaskan kegiatan pembangunan fisik pada beberapa titik, utamanya ditiga titik yang belum tersentuh.
Selanjutnya untuk prioritas jalan poros desa yang selama ini belum tersentuh pembangunan akan diselesaikan pada tahun ini.
Atas usulan beberapa perwakilan yang hadir, menyikapi salah satu jalan poros menuju pasar desa yang hingga saat ini belum dibangun, yang menginginkan Jalan Usaha Tani (JUT) untuk digeser, Sekdes Heri menjawab, bahwa kegiatan pembangunan JUT adalah program yang tidak bisa dialihkan pada kegiatan lain.
"Program Jalan Usaha Tani merupakan kegiatan pembangunan yang diambilkan dari 20 % Dana Desa wajib untuk kegiatan yang telah ditetapkan jadi tidak dialihkan untuk kegiatan lain," jelas Heri menjawab salah satu usulan warga yang ingin jalan dari JUT tersebut dialihkan dijalan menuju Pasar Desa Jagir yang dirasa lebih urgen.
Kegiatan Musrenbangdes Desa Jagir yang seru dannpenuh dinamika, namun tetap tertib, menunjukkan bahwa masyarakat telah sadar bahwa kegiatan Musrenbangdes seperti itu sangat penting untuk sebagai mekanisme agar menjadikan pembangunan desa sesuai dengan aspirasi dalam masyarakat. Sehingga tidak ada disharmonisasi antara pemerintahan desa dalam menjalankan kegiatan pembangunan. Karena pada dasarnya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah desa merupakan keinginan atau usulan dari bawah (bottom up), bukan sistem topdown.
Dari kegiatan Musdes tersebut ternyata sebagian besar masyarakat tetap menginginkan agar pemerintah desa menuntaskan pembangunan fisik yang masih belum tersentuh. Sedangkan bidang pemberdayaan, seperti kegiatan kebudayaan untuk sementara bisa ditangguhkan.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar