Salah satu contoh pembangunan RTLH yang didukung oleh semua stakeholder dan partisipaai masyarakat, tidak hanya menghasilkan RLH namun juga rumah yang nyaman bagi penghuni. (Foto: Orbit-Ind)
Ngawi, Orbit-Ind
Capaian RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) Ngawi pada tahun 2025 bisa dilaksanakan secara maksimal dikarenakan semua usulan sinergi dengan stakeholder, utamanya peran pemerintahan desa. Hal ini mulai dipersiapkan sejak tahun 2024 lalu. Demikian poin penting yang diungkap oleh Kepala Dinas DPRKP (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman) Ngawi, Maftuh Afandi di ruang kerjanya, Rabu (18/6).
"Dengan demikian, fix skala prioritas penanganan RTLH akan tepat sasaran, karena usulan dari pemerintahan desa," terang Maftuh Afandi.
Sesuai dengan tujuan dari pembangunan RTLH salah satunya adalah memutus kemiskinan ekatrem, untuk bedah rumah RTLH tetep diprioritaskan kepada masyarakat yang benar-benar tak berdaya alias miskin. Namun begitu, program ini juga harus mendapat suppprt dari pemerintah desa dan peran serta masyarakat. Karena dengan anggaran total Rp 20 juta sebenarnya belum cukup untuk menbiayai pembangunan rumah secara layak.
"Anggaran sebesar itu memang jauh dari layak apabila tidak mendapat perhatian dan bantuan dari pihak lain," jelas Maftuh, sambil menyarankan masyarakat untuk menggerakkan kembali gotong-royong yang merupakan nilai-nilai luhur masyarakat kita.
Program pemugaran RTLH yang didukung oleh stakeholder lain serta ditambah partisipasi masyarakat, maka upaya pengentasan kemiskinan ekstrem ini akan cepat terselesaikan.
Pada tahun 2025 DPRKP Ngawi akan memugar rumah RTLH menjadi RLH sebanyak 188 RTLH, dengan sasran utama rumah lansia dan warga usia produktif namun tinggal dihunian tidak layak. Selain dari dinas, program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik organisasi masyarakat atau kelembagaan seperti Baznas, pihak swasta, dan lain-lain.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar