Balapan Motocross Bandangan Krawut, Mangunharjo, sebuah kreatifitas dari kearifan lokal yang berpeluang jadi agenda pariwisata Kabupaten Ngawi. (Foto: Istimewa Sls)
Ngawi, Orbit-Ind
Ada yang unik dari acara Bersih Desa di Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi, tepatnya di Dusun Krawut, Minggu (20 Juli 2025), yakni kegiatan Balapan Bandangan, yaitu balapan antar pembandang (pelangsir gabah dari sawah ke jalan). Motor yang digunakan jenis motor bebek yang telah dimodifikasi semacam motor trail, tetapi mampu memuat gabah empat shak dengan bobot sekitar 1,5 kwintal.
Ternyata pertandingan balap bandangan ini telah berlangsung tiga tahun berturut-turut semenjak Desa Mangunharjo dipegang oleh Kepala Desa Suprapto. Kegiatan tersebut dilangsungkan berkaitan dengan Bersih Desa, Hari Jadi Ngawi, dan Peringatan Kemerdekaan RI.
Balapan Bandangan kali ini memperebutkan piala Kepala Desa Mangunharjo Cup 3.
Ide kreatif tersebut bermula dari sang kepala desa sendiri yang sebelumnya juga pernah menjadi buruh bandang. Kemudian setelah dirinya menjabat momen tersebut diselenggarakan untuk bersenang-senang usai panen.
Kegiatan membandang gabah menurut Suprapto juga memiliki falsafah tentang arti kerja keras sebagai bagian dari kegiatan bertani. Pembandang memiliki ethos sebagai pekerja yang gigih. Bayangkan ia harus mampu mengangkut gabah empat shak sekaligus yang memiliki bobot sekitar 1,5 kwintal. Maka kendaraan pengangkut juga dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu angkut empat karung gabah ukuran besar yang berbobot hampir dua kwintal.
"Jadi sebagai pembandang dia juga harus memiliki keberanian berkendara disegala medan dan memiliki kendaraan melebihi motor trail," ungkap Suprapto.
Kegiatan balap bandangan ini ternyata juga menarik minat bupati Ony Anwar Harsono serta anggota DPR RI, Kanang Budi Sulistiyono, sekaligus membuka acara tersebut.
Bupati Ony Anwar Harsono memberi apresiasi terhadap kegiatan warga Desa Mangunharjo sebagai bentuk kearifan lokal.
"Balapan Bandangan ini adalah bentuk kreatifitas warga setempat sebagai kearifan lokal yang perlu mendapat perhatian. Siapa tahu nantinya bisa menjadi agenda rutin even wisata setiap usai panen raya," terang Ony Anwar dalam sambutannya.
Balapan Bandangan yang dilaksanakan dilahan sawah setelah masa panen mampu menyedot perhatian masyarakat luas dan menjadi hiburan tersendiri. Para pesertanyapun berasal dari para pembandang yang datang tidak hanya dari desa setempat, tapi juga warga luar desa.
Bisa jadi balapan ala Krawut, Mangunharjo ini ditingkatkan menjadi agenda wisata di Ngawi yang akan mendatangkan sejumlah wisatawan dari berbagai daerah bahkan wisatawan asing.
Semakin menarik, kepala desa juga menyediakan hadiah bagi para pemenang, sekaligus memberi penghargaan berupa piala.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar