Pengurus PWI Ngawi bersama Penguru PWI Jatim, usai konferensi dan pengukuhan pengurus PWI Ngawi di Balai Wartawan Taman Apsari, Surabaya.
Ngawi, Orbit
Ada yang istimewa dalam acara Konferensi ke-3 PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Ngawi kali ini Jumat (8/3), yaitu diselenggarakan dirumah besar PWI Jatim Jalan Apsari, Surabaya. Disamping itu bertepatan dengan ulang tahun PWI ke-78 rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) 2024.
Setelah kepemimpinan Ari (Kundari Pri Susanti) demisioner dan setelah pembacaan nota pertanggung jawaban dari Ketua PWI Ngawi, Pimpinan sidang Machmud Suhermono (PWI Jatim), kemudian membacakan tata tertib sidang, dilanjutkan dengan pemilihan ketua dan penentuan formatur. Akhirnya Bayu Wijayanto yang akrab disapa Beye terpilih secara aklamasi oleh sidang. Hal ini dikarenakan Bayu Wijayanto menjadi satu-satunya kandidat sebagai ketua setelah ketua lama Kundari Pri Susanti menyatakan tidak mau lagi dicalonkan sebagai ketua. Sementara itu salah satu kandidat yang memenuhi syarat, yakni Gembong Promono juga mengundurkan diri dan menyatakan dukungannya kepada Bang Beye.
Sidang setelah ditutup dilanjutkan dengan pengukuhan para pengurus terpilih, di Gedung Pertemuan PWI Jatim oleh ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim.
Lutfil Hakim dalam sambutannya menyatakan, bahwa konferensi III PWI Ngawi sangat istimewa, karena diselenggarakan di Kantor PWI Jatim. Spesialnya lagi, bertepatan dengan HUT PWI ke-78 dan rangkaian kegiatan HPN 2024, yakni pameran seni lukis karya Jansen Jasien, di Balai Wartawan.
"PWI Ngawi terpantau berkembang sangat pesat, sangat potensial dan terdepan di Jawa Timur. Bisa dikatakan sebagai cabang terbaik, bahkan dibandingkan dengan di Malang Raya," terang Lutfil Hakim mengawali sambutannya dengan mengapresiasi PWI Ngawi.
Untuk itu ia berharap nantinya PWI Ngawi juga menjadi terkuat di JawaTimur dengan kepemimpinan ketua yang baru, lanjut Ketua PWI Jatim.
Konferensi III PWI Ngawi ini oleh PWI Jatim sengaja diarahkan di Gedung Balai Wartawan Taman Apsari dengan disemarakkan acara pameran lukisan karya Jansen Jasien bersamaan dengan rangkaian HUT PWI 2024, jelas Lutfil Hakim.
"Biar istimewa, karena PWI Ngawi istimewa," sambung Lutfil berkelakar.
Sementara itu saat sambutan pertama kalinya, Bang Beye, pria low profile yang jarang mau tampil ke publik ini, memberikan kata sambutan sangat singkat, yakni agar seluruh kepengurusan PWI mendatang bekerja secara bersama-sama, dan seluruh anggota peduli dan menjaga kekompakkan.
"Untuk lebih bisa maju rekan-rekan PWI Ngawi harus menjaga persatuan dan bekerja secara kolektif saling mendukung," permintaan Bayu Wijayanto dalam sambutan singkatnya.
Maka dari itu ia mengatakan 'ber...sedia', saat ditanyai ketua sidang dengan tanda kutip. Artinya bersedia dengan syarat dukungan kawan-kawan harus sepenuh hati, jelas Bayu Wijayanto.
Pada akhirnya, Konfercab III PWI Ngawi berlangsung dengan sangat sukses, yaitu sukses penyelenggaraan dengan waktu dan tempat yang istimewa. Serta terpilihnya Bayu Wijayanto kemungkinan akan membawa PWI Ngawi menjadi maju dan terdepan sebagaimana harapan ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim.
Kebetulan suasana ruang Balai Wartawan saat itu ada pameran lukisan kesejarahan dengan aroma mistis, dengan seni instalatir karya ketua Kelompok Pekerja Seni Pecinta Sejarah (KPSPS).
"Suasananya sangat mistis, berbau dupa hio," seloroh beberapa rekan media.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar