Ngawi, Orbit-Ind
Pada pagi hari Rabu, 3 April 2024 lalu halaman Kecamatan Jogorogo nampak dipenuhi oleh masyarakat yang mengantre untuk mendapatkan dana BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa), karena saat itu ada enam desa secara bersamaan menyalurkan program tersebut. Salah satunya adalah Desa Macanan yang menyalurkan BLT DD di Gedung Pertemuan Kantor Kecamatan Jogorogo.
Untuk anggaran tahun ini penerima manfaat BLT DD Desa Macanan mengalami penurunan setelah ditetapkan melalui Musdes (Musyawarah Desa) yang selanjutnya diputuskan melalui SK (Surat Keputusan) Kepala Desa Macanan, yakni hanya 16 orang penerima manfaat. Padahal tahun sebelumnya Pemerintahan Desa memutuskan memberikan bantuan BLT DD sebanyak 44 orang penerima manfaat.
Salah satu Pendamping Desa yang bertugas di Macanan, Qomari menyatakan, bahwa keputusan penerima BLT DD menyusut karena beberapa hal, bisa karena yang bersangkutan meninggal dunia, telah terkover program bantuan yang lain, seperti PKH, Bantuan Beras, atau bentuk bantuan lainnya.
Dari penuturan Qomati, mekanisme keputusan penerima manfaat BLT DD telah melalui Musdes (Musyawarah Desa) yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan lembaga lainnya, maka diputuskan penerima manfaat BLT DD sejumlah di atas.
"Memang jumlahnya relatif kecil dari pagu DD (Dana Desa, red.), namun sebenarnya sudah sesuai dengan data dari sejumlah orang miskin yang ada," terang Qomari, yang diiyakan oleh Siswondo, salah satu perangkat desa yang mendampingi kegiatan tersebut.
Lebih lenjut, Qomari mengatakan, bahwa dengan kecilnya anggaran, maka kategori persyaratan penerima manfaat sangat ketat dan selektif. Jadi memang betul-betul warga yang membutuhkan.
Salah satu warga Dusun Ndogo, Desa Macanan menerima bantuan BLT DD didampingi oleh perangkat Desa Macanan.
Rakinah, berusia 78 tahun merupakan salah satu penerima manfaat. Ia mengaku untuk pertama kalinya mendapatkan bantuan BLT DD dari desa. Saat memasuki Gedung Pertemuan untuk menerima bantuan nampak sangat canggung dan kikuk. Akhirnya harus didampingi oleh Siswondo, karena kedatangannya terlambat. Itupun belum membawa dokumen lengkap, yang selanjutnya harus dibantu oleh pendamping desa.
Saat ditemui media ini, Rakinah, warga Dusun Ndogo, yang seorang janda tanpa anak ini mengaku sangat girang mendapatkan rejeki BLT DD. Apalagi saat penerimaannya menjelang hari raya. Usai menerima uang nampak wajahnya berseri-seri dan penuh keharuan. Karena saat itu menerima untuk BLT tiga bulan sekaligus, yaitu Rp. 900 ribu. Baginya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Salah satu pengantarnya menjelaskan, memang benar kalau Rakinah hidup seorang diri, karena memang tidak punya anak. Tetapi selama ini ia yang menemani. Dan para tetangga sebagaimana hidup di desa sangat baik. Pemerintah desapun juga sangat baik, Rakinah selalu mendapat bantuan, walaupun sebelumnya bukan bentuk uang tunai.
Pagu anggaran DD untuk tahun ini untuk Desa Macanan sebesar satu setengah miliard lebih. Sesuai dengan aturan, bahwa penggunaan BLT DD tidak boleh lebih dari 25 %. Dengan demikian, pada tahun ini penggunaan DD untuk kegiatan yang lain bisa lebih besar. Sehingga penggunaan untuk anggaran yang lain seperti pembangunan pembangunan insfrastruktur lebih besar.
Pewarta: Koh Min
Posting Komentar
0Komentar