Ngawi, Orbit-Ind
Keberadaan Mobil Siaga selama ini dianggap hanya untuk kegiatan yang tidak penting dan pelengkap di Pemerintahan Desa. Namun hal itu ditepis oleh Karlan, Kepala Desa (Kades) Patalan, Kecamatan Kendal, Ngawi. Ia justru berujar, bahwa Mobil Siaga harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat desa utamanya untuk pelayanan kesehatan, seperti mengantar orang sakit dan untuk kegiatan kedaruratan yang lain. Jadi bukan khusus untuk kegiatan pemerintah desa, tetapi yang utama harus bisa dimanfaatkan oleh warga.
"Warga jangan sampai segan dan enggan untuk memakai mobil siaga desa apabila terjadi kedaruratan. Karena mobil ini disediakan untuk mengkaver keperluan warga yang bersifat mendesak. Apalagi desa kami berada jauh dari jangkauan fasilitas umum," terang Karlan, terkait pengadaan Mobil Siaga desanya untuk penggaran tahun 2024.
Perlu diketahui, bahwa Desa Patalan terletak paling ujung sebelah Timur wilayah Kecamatan Kendal. Walaupun ada jalan penghubung yang representatif desa ini terbilang desa paling luar diwilayah Kecamatan Kendal. Bahkan desa ini beririsan dengan hutan milik Perhutani. Sebagian besar penduduknya merupakan pesanggem atau petani penggarap tanah hutan.
Selama ini akses menuju Desa Patalan belum terlayani oleh kendaraan umum. Untuk melayani transportasi masyarakat diusahakan sendiri-sendiri atau pribadi. Bahkan untuk anak sekolahpun juga belum ada pelayanan khusus termasuk pelayanan kesehatan.
Begitu pentingnya alat transportasi didesa ini, maka tahun 2024 disepakati dianggarkan pengadaan Mobil Siaga, yang diambilkan dari Dana Desa Tahun 2024, jumlah anggaran untuk pembelian mobil merk
Daihatsu Grand Max 1.500 Cc, harga Rp. 218.9500.000,00.
Masih menurut Karlan, bahwa anggaran sebesar itu memang cukup banyak, apabila dibelanjakan untuk pemenuhan sarana jalan bisa mencapai ratusan meter. Akan tetapi karena kondisi desanya yang berada di ujung kecamatan, maka pengadaan mobil ini dirasa sangat penting.
"Begitu ada keadaan darurat saat itu juga bisa secepatnya digunakan. Selama ini pelayanan transportasi hanya dilayani oleh perseorangan. Jelas ini menyulitkan warga," tegas Karlan
Selanjutnya ia juga mengimbau kepada perangkat desanya untuk menggunakan mobil ini seefektif mungkin, yakni untuk pelayanan yang bersifat darurat. Sedangkan untuk kegiatan yang lain sebisa mungkin dihindarkan. Walau tidak menutup kemungkinan bisa juga digunakan untuk kegiatan kantor dan pelayanan lainnya. Pokoknya, saya ingin mobil ini diperuntukkan kepentingan umum, khususnya masyarakat Desa Patalan.
Untuk itu desain dari mobil ini bukan ambulance, namun tetap seperti fasilitas mobil umumnya. Yang membedakan hanya pada ekterior mobil diberi tulisan mobil siaga dan hotline nomer telepon yang setiap saat bisa dihubungi, serta perlengkapan lainnya. Sedangkan untuk nomer polisi berpelat merah, artinya mobil tersebut merupakan milik negara.
Di samping itu, desa juga menyediakan seorang operator atau pengemudi yang setiap saat standby untuk melayani kegiatan tersebut. Jadi masyarakat bisa langsung memakai atau memanfaatkannya.
Pewarta: Kahim.
Posting Komentar
0Komentar