Ngawi, Orbit-Ind
Salah satu keberhasilan desa adalah kemandirian warganya dalam membangun ekonomi melalui potensi dilingkungannya. Warga Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar memiliki keunggulan kompetitif yang jarang dimiliki oleh desa lain, yaitu salah satunya mampu mengembangkan diri menjadi perajin kayu jati yang telah dikenal luas hingga manca negara.
Memasuki Desa Bangunrejo Kidul melalui pintu utara, dari arah jalan provinsi Ngawi - Solo, pengunjung disambut dengan Patung Selamat Datang yang terbuat dari rangkaian serpihan kayu jati, berupa patung Gajah Purba yang menjuntaikan belalainya ke atas. Seolah menggambarkan dinamika masyarakat setempat yang aktif, bergairah untuk selalu kreatif.
Masyakat desa dipinggiran hutan jati tersebut seolah menyadari betul potensi yang dimilikinya, yaitu kayu jati. Untuk itu masyarakat desa ini memanfaatkan limbah kayu jati berupa akar dan serpihan menjadi berbagai kerajinan bernilai tinggi.
Rata-rata penduduk Bangunrejo Kidul memiliki naluri menjadi perajin handal, terbukti beberapa karyanya nampak elok dan dilirik oleh buyer tidak hanya falam negeri tetapi juga luar negeri.
Tidak hanya memanfaatkan limbah kayu jati dari hutan, saat ini mereka juga mengembangkan sebuah kerajinan gazebo dari bekas bongkaran rumah. Di desa ini pula kalau penggemar kayu jati menginginkan sebuah gazebo atau rumah model apapun bisa dilayani, bahkan bentuk custom.
Salah satu perangkat desa, Suyatno bercerita, bahwa warga Bangunrejo Kidul utamanya para pemudanya, menekuni kerajinan kayu jati baru sekitar tahun 1990-an. Barangkali karena bakat alam dan paham dengan peluang, maka banyak warga yang melakukan aktifitas sebagai perajin dan penjual kerajinan.
"Rangkaian atau impek dari usaha kerajinan ini sangat luas. Berbagai lapangan pekerjaan otimatis tercipta, mulai dari sebagai perajin, pencari atau pengepul limbah kayu, dan berdagang," ujar Suyatno, Kasun Bangunrejo Kidul.
Otomatis ketersediaan lapangan kerja didesa ini menjadi luas. Imbasnya memperbaiki kualitas ekonomi masyarakat.
Walau sektor pertanian masih mendominasi pekerjaan warga Bangunrejo Kidul, tetapi sekarang juga berkembang menjadi desa perajin kayu jati. Hingga kemudian memasyhurkan desa ini ke luar daerah bahkan keluar negeri sebagai desa perajin dan gudang kerajinan kayu jati.
Pada sektor sosial budaya, sebenarnya desa ini juga memiliki sebuah tradisi bersih desa yang unik, yaitu berupa selamatan disetiap dusun, yang biasanya dilakukan setahun sekali setiap bulan Suro saat nyadran. Bahkan tradisi ini telah tercatat sebagai kegiatan budaya di PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah) Kabupaten Ngawi. Menurut Kadin Disparpora Ngawi bisa diagendakan sebagai kegiatan pariwisata budaya yang rutin dilakukan masyarakat Bangunrejo Kidul. Sudah barang tentu harus dikemas dengan baik dan atraktif. Terpenting harus bermuara pada tradisi setempat. Apalagi desa ini didukung dengan adanya para perajin kayu. Itu juga bisa dikemas menjadi atraksi wisata yang hidup.
Keberdayaan dinamika dan kekhasan inilah yang dinilai beberapa pihak, desa ini berpeluang menjadi desa ikonik Ngawi atau desa unggulan yang patut diapresiasi dan dikembangkan oleh Pemkab Ngawi.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar