Para siswa SDN 1 Gandong tetap ceria dengan latar belakang gesung sekolah yang rusak parah. (Foto: Orbit Indonesia)
Ngawi, Orbit Indonesia
Ternyata tidak hanya satu sekolahan mengalami nasib serupa dengan SDN Grudo, salah satu sekolah diwilayah Timur Ngawi mengalami hal yang serupa, yakni SDN Gandong 1, Kecamatan Bringin. Bangunan SD Negeri yang berada disebelah utara Waduk Pondok ini mengalami kerusakan parah pada atapnya.
Sama halnya dengan SDN di Grudo, gedung sekolah ini atapnya mengalami kerusakan sejak sekitar hampir tiga tahun lalu. Terpaksa proses belajar dipindahkan ke rumah penduduk di depannya. Karena hasil kesepakatan dengan warga proses belajar dipindah ke rumah Sumarlan, yang kebetulan berada tidak jauh dari sekolahan tersebut.
Salah satu guru di SDN 1 Gandong, Rohmat, salah satu guru kelas IV saat ditemui awak media ini, Selasa (25/2) menyatakan, bahwa pihaknya tidak mau ambil resiko untuk terus melanjutkan pengajaran dikelas yang rusak.
"Selama hampir dua tahun kami harus menitipkan proses belajar mengajar dirumah warga. Baru setelah itu proses belajar dipindahkan di gedung yang lain dengan cara digabung," ujar Romat kepada awak media ini.
Perlu diketahui, SDN Gandong 1 memiliki jumlah siswa sebanyak 62 siswa. Karena kebetulan jumlah siswa kelas 1 dan 2 sedikit, maka digabung pembelajarannya. Kemudian kelas 4 dan 5 juga dijadikan satu kelas. Sedangkan kelas 3 yang jumlahnya lebih banyak menempati gedung perpustakaan.
Salah satu ruangan yang terpaksa dikosongkan karena takut ambrol dan mencederai siswa. (Foto: Orbit Indonesia)
Kepala Desa Gandong, Kuswanto, juga menyayangkan atas kerusakan sekolah yang hingga kini belum dapat bantuan pembangunan. Menurutnya ini sangat ironis sekali terjadi didunia pendidikan. Kepala desa yang ramah ini menyatakan, bahwa kejadian sekolah rusak berkepanjangan diwilayahnya tidak hanya terjadi di SDN Gandong 1, satu sekolah yang lain sebelumnya terjadi hal yang sama. Bahkan SDN Gandong 2 bangunannya sampai ambruk. Itu terjadi sekitar satu tahun yang lalu. Beruntung ketika itu sekolah libur.
"Kalau tidak libur, entah apa yang terjadi, bisa saja akan memakan korban," jelas Kuswanto.
Kepala desa yang mengaku alumni SDN Gandong 1 juga menyatakan sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi menurutnya anak-anak di SDN ini banyak menorehkan prestasi yang membanggakan. Pernah suatu ketika mengharumkan nama Bringin dengan menjuarai berbagai kejuaran ditingkat kabupaten.
"Barusan saya dapat kabar anak-anak SDN Gandong 1 dapat prestasi juara kegiatan kesenian tingkat kecamatan yang baru usai," ujar Kuswanto.
Ia juga menyayangkan tata letak bangunan SDN 1 Gandong yang asal, sehingga halaman sekolah yang dulu luas terasa sempit.
"Sebaiknya bangunan yang rusak itu dirobohkan sekalian, kemudian dibangun lagi, letaknya digeser, agar ada ruang tanah lapang yang lebih lebar," terang kades Kuswanto dikantornya.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar