Bupati Ony Anwar didampingi Kadin DKPP Ngawi saat memberi sambutan dalam.rangka panen perdana buah melon dengan sistem Green House. (Foto: Istimewa).
Ngawi, Orbit Indonesia
Ngawi dikenal memiliki produk unggulan yang ikonik selain kripik tempe sekitar tahun 80-an hingga tahun 90-an, yakni buah melon. Sayang sekali, Melon Ngawi yang terkenal seantero nusantara tersebut berangsur-angsur mulai redup karena berbagai faktor. Salah satunya adalah kegagalan para petani melon dalam mempertahankan budidaya buah manis ini, karena hama dan iklim yang ekstrem. Setelah tahun-tahun tersebut praktis petani mulai enggan tanam.melon, karena terjadi banyak kegagalan masif yang menjadikan mereka gulung tikar.
Bayak cerita tentang permelonan, tidak hanya tentang kesuksesan buah super manis ini, namun juga banyak rona cerita menyedihkan yang selalu menghantui pembudidaya buah elit ini. Karena budidaya buah melon memerlukan modal yang sangat besar.
Rupanya masa keemasan tersebut sampai saat ini masih menginspirasi para petani melon di Ngawi untuk terus membudidayakannya yang kemudian disupport langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi (DKPP). Terbukti pada Rabu (7/5) lalu, bertempat di Dusun Berjing, Desa Cepoko, Ngrambe, salah satu Kelompok Tani Manunggal berhasil membudidayakan melon secara modern dengan teknologi terkini, yakni green house. Kemudian dilaksanakan panen perdana yang dilakukan oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dengan didampingi langsung oleh Kadin DKPP Ngawi, Supardi.
Terbukti dengan sistem tanam Green House ini tingkat keberhasilan sangat tinggi hingga seratus persen.
Bupati Ony Anwar, menyatakan, bahwa pola budidaya dengan teknologi Green House semacam ini akan menghindarkan petani melon gagal panen. Disamping itu, kualitas buahnya sangat bagus, sehingga bisa laku dijual di super market.
Ony Anwar dan sejumlah yang hadir nampak antusias dengan panen perdana buah melon hasil sistem tanam Green House. (Foto: Istimewa).
Dalam kesempatan panen melon perdana tersebut Ony Anwar berkenan untuk merasakan manisnya melon hasil dari budidaya ala green house tersebut, didampingi sejumlah pejabat Ngawi. Nampak unsur Forpincam, Camat Ngrambe, Danramil, Kapolsek dan sejumlah Kepala Desa se-Ngrambe turut hadir menyaksikan panen perdana budidaya melon dengan sistem green house.
Untuk pilot proyek budidaya melon ini Pemkab Ngawi menggelontorkan anggaran sekitar Rp 450 juta. Diharapkan dengan keberhasilan panen perdana ini para petani tertular ikut budidaya melon sistem green house, karena terbukti berhasil dengan tingkat resiko gagal panen yang rendah.
Sementara itu, ditempat terpisah Supardi, Kadin DKPP Ngawi menyatakan, teknik budidaya melon dengan green house ini akan membangkitkan kejayaan Melon Ngawi sebagaimana pada tahun 90-an.
"Komitmen kami akan mengembalikan Melon Ngawi sebagai ikon, sebagai melon yang paling dicari dilapak-lapak di kota besar seluruh Jawa, utamanya Jakarta," ujar Supardi.
Ia juga menegaskan, bahwa dinasnya akan selalu membantu petani melon untuk membangkitkan kembali kejayaan masa lalu tersebut.
Peelu diketahui, saat ini beberapa wilayah Ngawi para petani mulai membudidayakan buah ikonik ini, utamanya didaerah timur Ngawi. Terpantau Desa Banjaransari, Kecamatan Padas beberapa saat lagi juga akan panen raya. Walaupun dengan cara konvensional, buahnya mulai tampak bagus dengan tekstur sempurna.
Pewarta: Koh Mien
Posting Komentar
0Komentar